Safe Kids Oregon – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengakui adanya wacana kenaikan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng kemasan Minyakita dari Rp14.000 per liter menjadi Rp15.000 per liter. Rencana tersebut menyusul tingginya inflasi di Indonesia.
“Yah memang (HET Minyakita) Rp14.000 per liter mestinya, tapi mengikuti perkembangan inflasi,” kata Zulhas usai meninjau harga dan pasokan barang kebutuhan pokok di Pasar Senen Blok III, Kamis (30/11/2023).
Menurut Zulhas, harga minyak goreng dunia terus mengalami kenaikan. Kenaikan harga minyak goreng ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain perang Rusia-Ukraina, krisis energi, dan cuaca ekstrem.
“Karena harga dunia naik, jadi kita juga harus menyesuaikan,” kata Zulhas.
Namun, Zulhas mengatakan, rencana kenaikan harga Minyakita tersebut masih belum diputuskan. Ia masih akan membahasnya terlebih dahulu dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
“Masih harus rapat (dengan) Menko dulu untuk jadi Rp15.000 per liter,” kata Zulhas.
Sementara itu, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri (Dirjen PDN) Kemendag Isy Karim mengungkapkan, rencana menaikkan harga Minyakita tersebut masih akan dibahas di jajarannya. Sebab, katanya, pemerintah juga masih harus meneliti efek yang terjadi jika harga Minyakita dinaikkan.
“Harusnya memang (naik), kita kaji lebih dalam dulu lah termasuk dampaknya kalau kita naikkan,” kata Isy.
“Nah untuk sementara ini tidak kita naikkan dulu, masih dengan harga eceren tertinggi (HET),” imbuhnya.
Jika rencana kenaikan harga Minyakita tersebut disetujui, maka ini akan menjadi kali kedua pemerintah menaikkan harga Minyakita. Sebelumnya info berita bisnis, pemerintah sempat menaikkan harga Minyakita dari Rp11.500 per liter menjadi Rp14.000 per liter pada bulan Juli 2022.
Kenaikan harga Minyakita ini tentu akan menjadi beban tambahan bagi masyarakat, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah.