Safe Kids Oregon – Bank Dunia kembali memberikan apresiasi kepada Indonesia atas pertumbuhan ekonominya yang positif di tengah kondisi perekonomian global yang lesu. Dalam laporan terbarunya yang dirilis pada Rabu (13/12), Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2023 akan mencapai 4,9 persen.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang positif tersebut didukung oleh beberapa faktor, antara lain:
- Pulihnya konsumsi swasta, yang pada gilirannya mendorong sektor jasa, khususnya transportasi, komunikasi dan pariwisata.
- Penguatan investasi, baik dari dalam maupun luar negeri.
- Ekspor yang tetap tumbuh positif.
Selain itu, Bank Dunia juga menilai bahwa Indonesia memiliki beberapa keunggulan yang dapat mendukung pertumbuhan ekonominya di masa depan, antara lain:
- Populasi yang besar dan muda.
- Sumber daya alam yang melimpah.
- Posisi geografis yang strategis.
Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste, Satu Kahkonen, mengatakan bahwa Indonesia tetap menjadi “the bright spot” dalam perekonomian dunia. Ia menilai bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar untuk terus tumbuh dan berkembang di masa depan.
“Indonesia adalah salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia. Negara ini memiliki potensi besar untuk menjadi kekuatan ekonomi global,” kata Kahkonen.
Kementerian Keuangan Indonesia menyambut positif penilaian Bank Dunia tersebut. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa pemerintah akan terus berupaya untuk menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia yang positif.
“Kami akan terus menjaga stabilitas makroekonomi, mendorong investasi dan ekspor, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia,” kata Sri Mulyani.
Dengan berbagai keunggulan yang dimiliki, Indonesia memiliki potensi bisnis untuk menjadi kekuatan ekonomi global di masa depan. Untuk mewujudkan potensi tersebut, pemerintah perlu terus berkomitmen untuk menjaga stabilitas makroekonomi, mendorong investasi dan ekspor, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia.