Safe Kids Oregon – Persatuan Perusahaan Real Estate Indonesia (REI) memprediksi harga rumah akan melambung usai tahun politik 2024. Hal ini didorong oleh beberapa faktor, antara lain:
- Membaiknya sisi makroekonomi dalam negeri
Pada tahun 2023, perekonomian Indonesia diperkirakan akan tumbuh sebesar 5,2%. Pertumbuhan ini didukung oleh meningkatnya konsumsi masyarakat, investasi, dan ekspor. Pertumbuhan ekonomi yang positif akan mendorong daya beli masyarakat, termasuk untuk membeli rumah.
- Rampungnya sentimen tahun politik
Tahun 2024 merupakan tahun politik, di mana akan diselenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden dan Legislatif. Sentimen tahun politik ini dapat menghambat pertumbuhan sektor properti karena investor dan konsumen cenderung menahan diri untuk melakukan transaksi. Setelah tahun politik, sentimen ini akan berkurang dan mendorong aktivitas ekonomi, termasuk sektor properti.
- Meningkatnya permintaan rumah
Permintaan rumah di Indonesia terus meningkat, terutama di kota-kota besar. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
- Meningkatnya biaya produksi
Biaya produksi harga rumah, seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya transportasi, terus meningkat. Hal ini juga akan mendorong kenaikan harga rumah.
Berdasarkan faktor-faktor tersebut, REI memperkirakan harga rumah akan naik rata-rata sebesar 5% per tahun selama lima tahun ke depan, yaitu mulai tahun 2024 hingga 2028. Kenaikan harga rumah akan lebih tinggi di kota-kota besar, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Medan.
Kenaikan harga rumah ini tentu akan berdampak pada masyarakat, terutama bagi mereka yang ingin membeli rumah. Masyarakat perlu mempersiapkan diri untuk kenaikan harga rumah yang akan terjadi. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menabung secara rutin untuk membeli rumah.
Selain itu, info real estat pemerintah juga perlu mengambil langkah-langkah untuk menjaga agar harga rumah tidak terlalu tinggi. Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah dengan menyediakan rumah subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah.