Safe Kids Oregon – Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) terus berupaya untuk mengatasi inflasi yang tinggi di negara tersebut. Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan menaikkan suku bunga acuan. Namun, langkah tersebut dinilai belum cukup untuk meredam inflasi.
Di tengah upaya The Fed untuk mengatasi inflasi AS, harga emas terus menunjukkan tren yang positif. Pada Jumat (22/12/2023), harga emas spot berada di level US$1.827,40 per ons troi, naik 0,39% dari hari sebelumnya.
Kenaikan harga emas ini dinilai sebagai salah satu indikator bahwa investor masih khawatir terhadap inflasi. Emas merupakan salah satu instrumen investasi yang dianggap sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi.
The Fed sendiri telah menaikkan suku bunga acuan sebanyak tiga kali pada tahun 2022. Pada pertemuan bulan Desember, The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 0,5%, menjadi 0,75%-1%.
Namun, kenaikan suku bunga acuan tersebut dinilai belum cukup untuk meredam inflasi. Inflasi di Amerika Serikat pada bulan November mencapai 7%, tertinggi dalam 40 tahun terakhir.
Beberapa ekonom menilai bahwa The Fed perlu menaikkan suku bunga acuan lebih agresif untuk meredam inflasi. Namun, langkah tersebut juga dinilai berisiko untuk memicu resesi ekonomi.
Di tengah ketidakpastian ekonomi global, harga emas diperkirakan akan terus menunjukkan tren yang positif. Hal ini karena emas dinilai sebagai salah satu instrumen investasi yang aman dan menguntungkan.
Berikut adalah beberapa faktor bisnis yang mendukung kenaikan harga emas:
- Inflasi yang tinggi di Amerika Serikat dan negara-negara lain
- Ketidakpastian ekonomi global
- Kebijakan moneter yang ketat dari bank sentral
- Nilai tukar dolar AS yang melemah
Harga emas diperkirakan akan terus menunjukkan tren yang positif hingga akhir tahun 2023 dan awal tahun 2024.
