Close

Penyebab Batu Empedu Pada Tubuh Manusia

Batu empedu adalah kondisi medis yang ditandai dengan adanya endapan keras yang terbentuk di kantong empedu.

Penyebab Batu Empedu Pada Tubuh Manusia

Safe Kids Oregon – Batu empedu adalah kondisi medis yang ditandai dengan adanya endapan keras yang terbentuk di kantong empedu. Kantong empedu adalah organ kecil yang terletak di bawah hati dan berfungsi untuk menyimpan empedu, cairan pencernaan yang membantu memecah lemak.

Batu empedu dapat terbentuk dari berbagai macam zat, termasuk kolesterol, bilirubin, dan garam empedu. Namun, penyebab utama batu empedu adalah kelebihan kolesterol di dalam empedu.

Faktor-faktor yang meningkatkan risiko batu empedu

Riset berita kesehatan selain kelebihan kolesterol, beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko batu empedu antara lain:

  • Usia: Orang yang berusia di atas 40 tahun lebih berisiko terkena batu empedu.
  • Jenis kelamin: Wanita lebih berisiko terkena batu empedu daripada pria.
  • Riwayat keluarga: Orang yang memiliki anggota keluarga dengan batu empedu juga lebih berisiko terkena penyakit ini.
  • Kehamilan: Kehamilan dapat meningkatkan kadar kolesterol di dalam empedu, sehingga meningkatkan risiko batu empedu.
  • Obesitas: Orang yang obesitas memiliki kadar kolesterol yang lebih tinggi, sehingga meningkatkan risiko batu empedu.
  • Diet tinggi lemak: Diet tinggi lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol di dalam empedu, sehingga meningkatkan risiko batu empedu.
  • Obat-obatan: Beberapa obat-obatan, seperti hormon estrogen dan obat-obatan yang menurunkan kolesterol, dapat meningkatkan risiko batu empedu.
  • Penyakit tertentu: Beberapa penyakit, seperti diabetes dan penyakit hati, dapat meningkatkan risiko batu empedu.

Gejala batu empedu

Gejala penyebab batu empedu biasanya berupa nyeri perut yang tiba-tiba dan tajam, terutama di perut kanan atas. Nyeri ini dapat menjalar ke punggung atau bahu. Nyeri biasanya terjadi setelah makan, terutama setelah makan makanan berlemak.

Gejala lain yang dapat terjadi akibat batu empedu antara lain:

  • Mual dan muntah
  • Demam
  • Perubahan warna urine menjadi pucat atau kuning
  • Perubahan warna feses menjadi pucat
  • Penyakit kuning

Diagnosis batu empedu

Dokter dapat mendiagnosis batu empedu dengan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, seperti:

  • Ultrasonografi (USG) perut: USG perut adalah pemeriksaan pencitraan yang menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambar organ dalam tubuh. USG perut dapat digunakan untuk melihat adanya batu empedu di dalam kantong empedu.
  • Computed tomography (CT) scan perut: CT scan perut adalah pemeriksaan pencitraan yang menggunakan sinar X untuk menghasilkan gambar organ dalam tubuh. CT scan perut dapat memberikan gambaran yang lebih detail daripada USG perut.
  • Magnetic resonance imaging (MRI) perut: MRI perut adalah pemeriksaan pencitraan yang menggunakan medan magnet dan gelombang radio untuk menghasilkan gambar organ dalam tubuh. MRI perut dapat memberikan gambaran yang lebih detail daripada USG perut dan CT scan perut.

Pengobatan batu empedu

Pengobatan batu empedu tergantung pada ukuran dan lokasi batu empedu, serta gejala yang dialami pasien.

Untuk batu empedu kecil yang tidak menimbulkan gejala, dokter biasanya akan menyarankan pasien untuk melakukan perubahan pola hidup, seperti mengurangi konsumsi makanan berlemak dan tinggi kolesterol, serta menjaga berat badan ideal.

Untuk batu empedu besar atau batu empedu yang menimbulkan gejala, dokter biasanya akan menyarankan pasien untuk menjalani operasi pengangkatan kantong empedu (kolesistektomi).

Pencegahan batu empedu

Pencegahan batu empedu dapat dilakukan dengan melakukan perubahan pola hidup, seperti:

  • Mengurangi konsumsi makanan berlemak dan tinggi kolesterol
  • Menjaga berat badan ideal
  • Olahraga secara teratur
  • Tidak merokok
  • Minum banyak air

Selain itu, orang yang memiliki faktor risiko batu empedu, seperti usia lanjut, wanita, dan obesitas, juga perlu melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk mendeteksi batu empedu sejak dini.

scroll to top